Terluka Karena Covid, Korban Bercita-cita Menjadi Kekuatan Politik – Kelompok- kelompok pangkal rumput terkini lagi berlatih gimana melobi buat keadaan semacam kesehatan psikologis serta bantuan cacat, riset mengenai” pengangkut jauh”, pelacakan endemi serta hari buat meluhurkan orang mati.
Terluka Karena Covid, Korban Bercita-cita Menjadi Kekuatan Politik
capitalgainsandgames.com – Di tim Facebook, kaitan bacaan, serta panggilan Zoom sehabis jam kegiatan, para penyintas Covid- 19 serta saudara mereka yang tewas karenanya mengorganisir daya lobi pangkal rumput yang besar yang berdekatan dengan politik yang membagi koyak yang menolong mengganti endemi jadi suatu kejadian nasional.
Baca Juga : Texas House Mengirim Demokrat Yang Terbang ke Washington
Dengan nama- nama semacam Covid Survivors for Change serta Young Widows and Widowers of Covid- 19, golongan yang lahir dari kesedihan serta keinginan hendak sokongan penuh emosi berpindah ke pembelaan, menulis artikel pesan berita, serta melatih badan buat melobi keadaan semacam khasiat kesehatan psikologis serta disabilitas; kelepasan sakit berbayar; riset mengenai Covid” pengangkut jauh” serta hari prei nasional buat meluhurkan para korban.
Yang terutama, mereka membutuhkan komisi buat menyelidiki endemi serta membuat saran buat menghindari wabah di era depan yang menimbulkan sedemikian itu banyak kematian.
Kala Kepala negara Biden berupaya menggiring negeri itu ke era depan pascapandemi, kelompok- kelompok ini berkata,“ Tidak sangat kilat.” Puluhan orang yang aman serta badan keluarga berencana buat turun ke Washington minggu depan buat” Hari- hari Lobi Keluarga serta Korban Korban Covid”- acara 3 hari dengan juru bicara, instalasi seni, serta pertemuan di Capitol Hill- dan, mereka berambisi, di White Rumah.
Pembelaan penderita tidaklah perihal terkini di Washington, di mana golongan semacam American Cancer Society sudah melengkapi seni melobi buat pendanaan riset serta koreksi pemeliharaan.
Tetapi tidak semenjak dini endemi HIV/ AIDS penyakit yang sedemikian itu diwarnai oleh politik, serta para penggerak Covid terkini menavigasi area yang menantang.
Suatu pernyataan DPR yang melaporkan sokongan buat memutuskan 1 Maret selaku hari buat memeringati para korban endemi mempunyai 50 patron bersama- semuanya merupakan Demokrat. Jeritan buat komisi analitis, seragam dengan yang menjajaki serbuan teroris 9/ 11, sudah ditanggapi dengan bungkam dari Biden, yang kelihatannya berniat buat memandang ke depan dari membuat marah Partai Republik dengan mensupport pelacakan yang hendak fokus beberapa pada mantan Kepala negara Donald J. Trump.
Marah anggota yang menewaskan konsep buat menyelidiki kekacauan 6 Januari di Capitol sudah membuat pencarian para penggerak Covid jadi terus menjadi menantang.
“ Ini bukan bimbingan menunjuk jemari politik,” erang Diana Berrent, dari Long Island, yang mendirikan golongan Survivor Corps.“ Kita tidak mencari majelis hukum siapa yang betul serta siapa yang salah. Kita menginginkan bedah mayat atas apa yang terjalin.”
Banyak dari pelobi terkini merupakan pendatang baru politik, namun sebagian tidak asing dengan Washington.
Covid Survivors for Change dijalani oleh Chris Kocher, seseorang pensiunan yang mengerti alat dari aksi keamanan senjata yang berkata ia sudah melatih lebih dari 500 penyintas dalam perlengkapan pembelaan.
Diisyarati oleh Covid, golongan yang mengoordinasi kegiatan minggu depan, dijalani oleh Kristin Urquiza, mantan penggerak area dari San Francisco yang informasi kematian bapaknya yang bergairah jadi viral— serta memberinya slot berdialog di Kesepakatan Nasional Demokrat. Ia mengakulasi lebih dari separuh dua belas buah golongan terpaut virus corona buat hari- hari lobi.
Yang lain lagi berlatih sembari berjalan, tercantum Karyn Bishof, 31, mantan aparat pemadam kebakaran serta bunda tunggal di Boca Raton, Florida, yang mendirikan Cetak biru Pembelaan Longhauler Covid- 19, serta Pamela Addison, 36, seseorang guru membaca dari Waldwick, NJ, yang mendirikan golongan janda belia.
“ Yang mengakibatkan pembelaan politik aku merupakan kematian suami aku,” tutur Addison.
Pencari Coronavirus Kamu: Kita hendak mengirimkan informasi terkini buat tempat- tempat yang Kamu pedulikan tiap hari.
Dalam banyak perihal, banyak orang yang berasosiasi dengan kelompok- kelompok ini mendengungkan mereka yang kehabisan banyak orang terkasih pada 11 September 2001, serta berasosiasi jadi daya politik, mendesak pelacakan yang membidik pada pergantian dalam pengumpulan intelijen.
Tetapi, jumlah mereka jauh lebih besar. Dekat 3. 000 orang tewas pada 9/ 11; endemi sudah merenggut lebih dari 600. 000 nyawa orang Amerika, serta lebih banyak lagi yang tewas sebab Covid tiap hari.
Namun terdapat perbandingan yang penting. 11 September memadukan negeri. Endemi mencabik negeri yang telah terbagi lebih jauh. Hingga, bisa jadi paradoksnya, kalau para korban serta saudara ini tiba ke Washington buat memohon supaya politik serta keberpihakan disampingkan serta supaya Covid- 19 diperlakukan semacam penyakit yang lain.
“ Sayangnya Kamu wajib memakai sistem politik buat menuntaskan apa juga, namun ini bukan mengenai politik,” tutur Kelly Keeney, 52, yang berkata ia sudah sakit sepanjang lebih dari 500 hari dampak akibat Covid- 19. Minggu kemudian, ia mendatangi tahap penataran pembibitan pembelaan Zoom yang diselenggarakan oleh Ms. Urquiza, yang mendesak partisipan buat bawa gambar orang yang mereka cintai ke Washington buat peringatan sinar parafin minggu depan.
“ Kita mau membenarkan kalau legislator kita mengenali isu- isu yang berarti untuk kita serta kita merupakan front terorganisir yang tidak bisa diabaikan,” tutur Ms. Urquiza lewat telepon.
Pada kesepakatan Partai Demokrat masa panas kemudian, Ms. Urquiza dengan cara terbuka mengancam Mr. Trump. Namun kelompoknya non- partisan, serta dengan Biden saat ini 6 bulan dalam era jabatannya serta bertanggung jawab atas asumsi, ia serta penggerak yang lain melatih pemikiran mereka padanya. Ia menulis pada kepala negara memintanya buat berjumpa dengan badan kelompoknya; Bangunan Putih menawarkan administratur lain selaku gantinya. “ Selaku memo, aku merasa diabaikan,” tuturnya.“ Kita seluruh melaksanakannya.”
Banyak penyintas serta badan keluarga memandang kepala negara sangat bergairah buat menyatakan“ kebebasan dari virus,” semacam yang dikerjakannya pada 4 Juli, serta tidak lumayan mencermati kodrat“ pengangkut jauh” yang amat menginginkan dorongan finansial serta kedokteran.
Bishof, mantan aparat pemadam kebakaran dari Florida, berkata badan golongan jarak jauhnya berteriak- teriak keras kala Senator Regu Kaine, Demokrat dari Virginia, melukiskan dirinya selaku penumpang jarak jauh Covid sepanjang konferensi Panitia Kesehatan Badan legislatif pada bulan Maret.” Kita semacam, Mendatangi ia saat ini!” Serunya.
Bishof pula berfungsi berarti dalam membuat Long Covid Alliance, suatu aliansi golongan kesehatan serta terpaut virus corona, yang mengecap kemenangan dini pada bulan April kala Perwakilan Donald S. Beyer Jr., Demokrat Virginia, serta Jack Bergman, Republik Michigan, memberitahukan hukum bipartisan yang berikan otorisasi$100 juta buat riset serta pembelajaran kepada Covid jarak jauh. Yang lain hadapi kesusahan memperoleh sokongan dari kedua bagian.
Sehabis bapaknya tewas sebab Covid- 19, Tara Krebbs, mantan Republikan dari Phoenix yang meninggalkan partai saat sebelum Trump tersaring, bertamu Urquiza di Twitter. Ia frustrasi serta marah, tuturnya, serta merasa seorang diri.“ Awal mulanya terdapat banyak gelisah bisik- bisik,” tuturnya,“ sebab Covid merupakan permasalahan politik.”
Bersama- sama kedua perempuan itu menolong ajak badan kongres Ms. Krebbs, Perwakilan Greg Stanton, Demokrat Arizona, buat memberitahukan pernyataan yang melantamkan 1 Maret diresmikan selaku hari buat meluhurkan para korban endemi. Mr Stanton berkata ia bimbang buat menarangkan kenapa tidak terdapat Partai Republik yang memaraf.
“ Kita hendak menuntaskan perihal ini– ini merupakan perihal yang betul buat dicoba, apakah itu bipartisan ataupun tidak,” tuturnya dalam suatu tanya jawab.“ Orang Amerika butuh mempunyai hari di mana kita dengan cara beramai- ramai bisa berkata pada masyarakat kita serta orang yang mereka cintai yang sedang mengidap: Kita memandang Kamu. Kita mendengarmu. Kita mensupport Kamu serta kita hirau.’”
Baca Juga : Pejabat Kongo Mengklaim Bahwa Kelompok Pemberontak Terkait Dengan Negara Islam
Seperti itu yang sangat di idamkan oleh para penyintas— serta paling utama mereka yang kehabisan orang yang dicintai—: merasa diamati serta didengar.
Mereka pula berambisi buat membereskan bogem mentah visual dengan berekanan dengan artis yang berasosiasi dengan mereka di Washington buat tingkatkan pemahaman serta mendesak peringatan permanen.
Salah satunya, Madeleine Fugate yang berumur 14 tahun, anak didik kategori 9 yang lagi naik daun di Los Angeles, sudah melekatkan Selimut Peringatan Covid- terinspirasi oleh Selimut Peringatan AIDS tahun 1980- an- dari kotak kain yang disumbangkan oleh banyak orang yang kehabisan orang yang dicintai. virus. Ia sudah menulis pesan pada Jill Biden, bunda negeri, memohon permisi buat memajang selimut di National Mall.
Semacam penyintas kanker buah dada yang mengadopsi pita merah belia, golongan penyintas Covid- 19 sudah mengadopsi ikon mereka sendiri– batin kuning.
Rima Samman, yang saudaranya tewas sebab Covid- 19, membuat monumen peringatan di tepi laut Belmar, N. J., berbentuk batu dengan nama- nama korban di dalam batin yang terbuat dari kijing yang dicat kuning.
Ini menarik atensi nasional namun rentan kepada unsur- unsur, serta saat ini dikemas menunggu rumah permanen. Itu sangat besar—12 batin dengan 3. 000 julukan— buat dibawa ke Washington. Kebalikannya, Ms Samman lagi mencari permisi buat peringatan sinar parafin minggu depan di Lafayette Square, dekat Bangunan Putih, dengan 608 tokoh- satu, tuturnya, buat tiap 1. 000 nyawa lenyap.