3 Berita Terbaru Mengenai Bursa Saham Wall Street dan Dunia – Berita terbaru bursa saham wall street menjadi salah satu informasi yang banyak dicari oleh stakeholder. Hal itu wajar mengingat informasi tersebut sangatlah bermanfaat untuk mengetahui bagaimana kondisi bursa saham saat ini apakah mengalami kenaikan atau penurunan. Selain itu dengan mengetahui kondisi erbaru mengenai bursa saham yang sedang terjadi bisa mempermudah para stakeholder untuk menentukan langkah strategi tepat berikutnya. Oleh karena itu bagi Anda yang saat ini berstatus sebagai stakeholder sangat penting untuk memantau terus mengenai berita terbaru bursa saham wall street yang sedang terjadi sekarang. Lantas apa saja berita terbaru mengenai bursa saham wall street yang sedang trending akhir-akhir ini?.
Krisis Bank yang Terjadi Membuat Bursa Saham Amerika Serikat Masih Mengalami Tekanan hingga Sekarang
Terhitung hingga Kamis 4 Mei 2023, Bursa Saham Amerika Serikat Wall Street masih mengalami tekanan. Diketahui tekanan yang terjadi pada Wall Street itu dikarenakan saham-saham pada sektor keuangan seperti perbankan mengalami kejatuhan. Bahkan dikabarkan dari 11 indeks sektor S&P 500, 9 diantaranya mengalami penurunan. Pelemahan itu dipimpin oleh berbagai sektor mulai dari keuangan yang mengalami penurunan sebesar 1,29%. Kemudian diikuti oleh layanan komunikasi yang mengalami penurunan sebesar 1,26%. Hingga saat ini indeks S&P 500 telah mengalami penurunan sebesar 0,72% menjadi 4.061,22 poin. Perlu diketahui bahwa penurunan yang terjadi itu merupakan sesi keempat berturut-turut terhitung sejak awal Februari. Di mana penurunan Well Street paling rendah itu terjadi di hari Kamis tanggal 4 Mei 2023 yang lalu. Penurunan itu terjadi setelah PacWest mengambil langkah strategi yang cukup mendalam mengenai kekhawatirannya terhadap kesehatan pemberian pinjaman Amerika Serikat. Bukan hanya itu saja namun penurunan
tersebut juga disebabkan karena adanya pukulan saham dari bank regional, JPMorgan Chase, Well Fargo & Co dan lain-lain.
Dikutip dari Reuters, saham milik PacWest anjlok hingga 51% setelah mengkonfirmasi sedang menginjak pada opsi strategis termasuk dalam hal penjualan. Sedangkan untuk Western Alliance Bancrop sahamnya mengalami penurunan hampir 39% sehingga membuat perdagangannya harus diberhentikan beberapa kali. Kemudian di sesi terendah, Western Alliance Mengalami penurunan saham hingga 60%. Bukan hanya itu saja ada juga lembaga keuangan Toronto Dominion Bank Group Kanada yang memutuskan untuk membatalkan akuisisi First Horizon Corp hingga mencapai US$13,4 miliar. Akibat hal tersebut membuat saham bank Amerika Serikat Mengalami penurunan mencapai 33%. Meskipun begitu volume di bursa Amerika Serikat relatif lebih besar hingga 12 miliar saham diperdagangkan dari atas rata-rata yang hanya 10,5 miliar saham dalam kurun waktu 20 sesi sebelumnya. Dikarenakan Para investor semakin khawatir akan meluasnya krisis perbankan yang sedang terjadi ini, membuat harga suku bunga berjangka di Amerika Serikat saat ini telah mengisyaratkan kepada para pedagang untuk mengharapkan federal reserve AS. Hal itu bertujuan untuk menurunkan suku bunga di pertemuan bulan Juli Bank sentral.
Kondisi Terbaru Mengenai Bursa Saham Well Street Saat Ini
Pada hari Selasa 16 Mei 2023, indeks saham as ditutup dengan angka lebih rendah daripada sebelumnya. Hal itu bisa dilihat dari Dow Jones Industrial Avarage yang mengalami penurunan hingga 336,46 poin atau sekitar 1,01%. Bukan hanya itu saja namun S&P juga mengalami penurunan saham mencapai 26,38 poin atau setara 0,64%. Diketahui pelemahan saham itu bisa terjadi setelah perkiraan yang cukup mengecewakan dari home di Depot dan penjualan ritel Amerika Serikat di bulan April lalu. Perlu diketahui bahwa Home Depot sendiri merupakan sebuah perusahaan asal negara Paman Sam yang bergerak pada bidang industri ritel. Sedangkan kabar ketidakpastian mengenai suku bunga dan negosiasi batas utang bisa membebani sentimen.
Dikutip dari Reuters, saham yang dimiliki oleh Home Depot itu mengalami penurunan mencapai 2,5%. Hal itulah yang menjadi salah satu hambatan terbesar untuk industri ritel dan S&P 500. Diketahui pelemahan itu terjadi setelah ritel perbaikan rumah memangkas perkiraan penjualan tahunannya. Selain itu para retail juga memproyeksikan penurunan laba yang lebih curam dari perkiraan sebelumnya. Di mana saham milik Lowes Companies Inc merosot mencapai angka 1,16%.
Meskipun begitu terdapat juga departemen perdagangan yang melaporkan jika penjualan ritel miliknya mengalami kenaikan hingga 0,4% di bulan April lalu. Namun sayangnya persentase itu tidak jauh dari perkiraan yakin kenaikan 0,8 persen. Walaupun begitu untuk penjualan titel inti sudah mengalami pemulihan, tetapi belum termasuk angka mobil, bahan bangunan, layanan makanan dan bensin. Sedangkan pasar saham saat ini telah memperkirakan akan terjadinya penurunan suku bunga pada akhir tahun. Tetapi komentar- komentar baru dari para pejabat Fed belum menunjukkan jika siap untuk menurunkan suku bunganya.
Harga Saham Well Street Kembali Menguat
Setelah beberapa hari mengalami penurunan, tepatnya pada hari Jumat tanggal 19 Mei 2023 bursa saham Well Street kembali menguat. Diketahui faktor utama yang membuat harga saham itu bisa kembali menguap dikarenakan adanya optimasime terkait kesepakatan untuk menghindari bencana gagal membayar utang Amerika Serikat. Adapun beberapa daftar saham yang kembali mengalami peningkatan seperti berikut ini.
- Dow Jones yang mengalami kenaikan sebesar 0,14% dan berhasil menduduki posisi 33.582,95.
- S&P 500 yang mengalami kenaikan sebesar 0,21 dan berhasil menduduki posisi 4.207.
- Nasdaq yang mengalami kenaikan sebesar 0,16% dan berhasil menduduki posisi 12.709, 46.
Selain karena adanya optimasime, kenaikan harga busa saham di Amerika Serikat itu bisa terjadi juga disebabkan oleh pelaku pasar yang terus memantau situasi seputar platform utang dan mengakhiri perdagangan di minggu ini.
Itulah tadi 3 berita viral mengenai bursa saham wall street di Amerika Serikat selama beberapa pekan terakhir ini.